Jauh di pedalaman Gurun Gobi, Mongolia terdapat cacing pembunuh yang disebut oleh masyarakat setempat sebagai  Olgoi-khorkhoi, seekor cacing yang mempunyai ukuran besar yang dapat membunuh apapun di sekitarnya, termasuk juga manusia, cacing tersebut di sebut juga sebagai Death Worm Mongolia. 
Death Worm Mongolia adalah cacing berwarna merah cerah,  makhluk misterius yang disebut-sebut  menghuni sebelah selatan Gurun GobiSuku Mongolia lokal mengaku telah melihat makhluk itu dalam perjalanan merekatapi cerita tersebut belum terkonfirmasi kebenarannyabahkan setelah banyak upaya oleh beberapa ekspedisi penelitian selama bertahun-tahun belum juga ditemukan titik terang tentangnya

Olgoi-khorkhoi termasuk salah satu binatang misterius di Mongolia dimana 'cacing usus besar' ini digambarkan mempunyai panjang hingga 1 meter (kaki)Warnanya merah, seperti usus yang dipenuhi  dengan darahIlustrasi artistik menggambarkan bahwa cacing tersebut mempunyaimulut menganga bulat penuh dengan gigi-gigi tajam. Beberapa orang yang mengaku pernah melihat menggambarkannya memiliki gigi runcingdengan kemampuan  menyemprotkan asampanas yang dapat membunuh korban yang diserang olehnya. Ada juga yang menyebutkan cacing ini dapat mengeluarkan arus listrik dari tubuhnya. Dia akan menyemprotkan cairan asamnya daribawah pasir tanpa peringatan untuk membunuh korbannya, seperti unta, anjing dan hewan pengerat bahkan manusia juga dapat menjadi korbannya.

Konon kabarnya Olgoi-khorkhoi awalnya tumbuh didalam usus unta yang menelan telur cacing, itulah sebabnya kenapa cacing ini berwarna seperti usus unta, berwarna merah

Banyak penduduk setempat yakin akan keberadaan makhluk misterius ini. Bahkan Perdana Menteri Mongolia Damdinbazar mendatangkan seorang penjelajah Barat pada tahun 1922 untuk menyelidinya.

Sebagian besar masyarakat menanggapinya dengan skeptissebagian besar mengatakan bahwakisah cacing pembunuh adalah hanya cerita rakyat saja. Cerita yang berkembang cukup deskriptifdan seragamtetapi belum satupun kebenarannya dapat dikonfirmasiBanyak peneliti independen,petualangdan ahli zoologi telah berusaha mencari kebenaran tentang makhluk ini di Gurun Gobiuntuk menemukan cacing pembunuh yang cukup terkenal ini, tapi tak ada satupun yang berhasilmelihatnyaapalagi mengambil gambarnya.

Sejarah cacing kematian di Mongolia telah di ceritakan secara turun temurun selama beberapa generasitetapi baru mendatangkan perhatian dari dunia barat pada tahun 1920, setelah bukupaleontolog Roy Chapman Andrew menggambarkan informasi tentangnya secara rinciNamun demikian Andrew tetap skeptis tentang keberadaannya.


Reputasinya sebagai hewan yang menakutkan memang belum tergoyahkan ekspedisi ke padang gurun oleh wartawanwartawan hiburandan program reality-TV baru-baru ini, Semua upaya penelitiantermasuk serangkaian liputan National Geographic Channel terhadapnyatelah datangdengan tanpa membuahkan hasil apapun, dan akhirnya mereka menarik kesimpulan bahwa mungkinkah Death Worm Mongolia hanyalah legenda yang bisa saja pernah ada dan sekarang sudah punah. Walaupun demikian penduduk setempat sangat yakin bahwa mereka ada, dan selalu menyarankan agar siapapun waspada jika melintasi Gurun Gobi. 

Posting Komentar