Ada hal yang unik di Papua Barat, yaitu terdapat kopi yang namanya Kopi Senang. Cukup unik bukan? Ayo seperti apa kisah Kopi Senang ini kita lihat aja.

Misalnya di Aceh masyarakat dan wisatawan pada umumnya suka berkumpul sambil minum kopi. kalau di Papua ini banyak warung kopi yang kita temui di tepi jalan. Kondisi tersebut kontras dengan Kota Sorong yang ada di Indonesia bagian timur. Hampir sepanjang jalan yang ada di kota, jarang terlihat kedai kopi. Satu-satunya warung kopi yang terlihat adalah Phoenam, cabang dari Makassar.

Kebiasaan minum kopi sambil ngobrol berjam-jam mungkin belum sepenuhnya jadi budaya kuliner masyarakat di pulau Kepala Burung ini. Tapi yang membuat penasaran untuk mencicipi kopi setempat. Hampir semua yang tanya apa rekomendasikan Kopi Senang yang memang populer di Pulau tersebut.

Maka mulailah  berbagai wartawan dari media mendatangi rumah produksi sekaligus pemasaran Kopi Senang pada pekan lalu. Perjalanannya hanya sekitar 15 menit dari Hotel Mariatt di pusat kota. Begitu tiba di pintu gerbang bangunan tiga tingkat itu, dah tercium aroma kopi yang sangat sedap.

Yang memiliki Kopi Senang ini namanya Budi dan umurnya dah 53 tahun. Katanya " Di sorong hanya ada kami satu-satunya produsen kopi tersebut". Pria Tionghoa asal Padang ini mulai mendirikan rumah pengolahan kopinya pada tahun 1965. Sorong bukanlah wilayah penghasil kopi. Bahkan, hampir tak ada perkebunan kopi di daerah ini. Tapi si Budi tak habis dan memutar otak untuk mencari biji kopi. Dia berkeliling "mengimpor" kopi Robusta dari berbagai daerah yang memang terkenal punya kopi enak.



Beliau meski mencari kopi dari Sulawesi, Sumatera Utara, Lampung, sampai Manokwari. Dari hasil kerja keras Pak Budi memang tak sia-sia. Sasarannya sejak awal memang ingin memasyarakatkan budaya ngopi di Papua Barat, sekaligus membidik pasar wisatawan. Kopinya kini tenar di kalangan masyarakat Papua, bahkan hingga ke pedalaman dan pesisir. Bukan hanya itu, Kopi milik Pak Budi juga sampai ke Sumatera dan Jawa.

Namanya Kopi Senang, Budi mengatakan nama tersebut punya cerita tersendiri. Saat memutuskan merantau ke Papua Barat, Budi dan istrinya ingin berbisnis kopi. Mereka lalu bercerita kepada orang tua mereka.

Saat mau memberi nama merek, Pak Budi terpikir untuk membuat Senang karrena mudah diingat. Sekarang memang kopi ini bikin kami senang dan orang yang meminumnya pun mudah-mudahan bisa senang. Sayangnya, Budi samapai saat ini belum menyediakan kafe atau kedai di tokonya. Dalam waktu dekat dia berencana mendirikan warung tempat para wisatawan bisa bersenang-senang menikmati Kopi Senang.

Posting Komentar