Kondom merupakan sebuah alat yang sangat direkomendasikan untuk mencegah berbagai penyakit menular seksual. Selain itu kondom juga menjadi alat kontrasepsi yang dianjurkan oleh dokter untuk kehamilan dan yang lainnya.



Namun seperti yang kita ketahui bahwa banyak masyarakat kita yang tidak nyaman dalam menggunakan kondom dikarenakan akan mengurangi rasa kenikmatan dalam berhubungan intim   

Pada kondom terdapat ketebalan yang berbeda dan ini menjadi salah satu faktor utama juga dalam berhubungan intim karena kebanyakan pasangan tidak suka dengan kondom yang memiliki ketebalan lebih. Namun sebaliknya dengan kondom tipis lebih banyak penggemar namun mempunyai sisi negatifnya yaitu gampang robek dan beresiko bocor.

Tahun ini negara China sudah berhasil menciptakan kondom tertipis dunia yaitu AONI yang sempat mengalahkan beberapa perusahaan kondom di Jepang dengan merk Sagami dan Okamoto yang sudah menjadi salah satu perusahaan kondom tertipis sebelum AONI.


Perusahaan AONI ini sudah berhasil memasarkan sekitar 200 juta produksinya setiap tahun untuk di negara China dan telah mendapat persetujuan departemen kesehatan Kanada, hanya belum boleh dipasarkan disana.

Kondom AONI ini  mempunyai ukuran 2 mm lebih tipis dari juara sebelumnya yaitu kondom Okamoto. Bahkan perbandingan rambut manusia memiliki tebal  0,06 mm sedangkan kondom AONI hanya mempunyai ukuran 0,036 mm. Namun dengan ketipisan seperti ini tidak membuat AONI sebagai kondom murahan yang gampang sobek dan bocor.


"Proses dan pembuatannya cukup sulit dan sangat dibutuhkan waktu dan percobaan untuk mendapatkan komposisi yang tepat dalam menciptakan kondom ini." terang sang direktur operasional perusahaan tersebut Victor Chan.

"Kami juga akan menciptakan kondom bergetar untuk melengkapi 7 koleksi kondom kami." tutur Victor Chan.

Kondom dengan ukuran tipis memang sangat rentan bocor dalam berhubungan apalagi digunakan dengan tidak benar. Dalam memilih kondom ada baiknya juga sesuaikan dengan ukuran Mr. P anda agar tidak terlalu longgar dan sempit.

Posting Komentar