Layanan Sex 16.22 A+ A- Print Email
Konten Porno Online Picu Gangguan Seksual pada Pria Muda

Ompoker.com Di usia muda, kesehatan seseorang biasanya masih berada dalam kondisi prima. Namun pakar mengatakan, konsumsi konten porno dari internet akan berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi penikmatnya, bahkan yang masih muda sekalipun.

Hal ini diungkapkan seorang terapis psikoseksual dari National Health Services (NHS) Inggris bernama Angela Gregory. Ia memperingatkan adanya peningkatan jumlah pria yang mengalami gangguan kesehatan seksual seperti disfungsi ereksi akibat pornografi daring atau online dalam kurun lima tahun terakhir.

Persoalannya, rata-rata dari mereka masih berumur sangat muda, yaitu remaja akhir atau jelang usia 20-an. "Padahal dari pengalaman kami, pria yang dirujuk ke klinik karena disfungsi ereksi adalah pria dewasa atau yang lebih tua, dengan masalah yang berkaitan dengan diabetes atau penyakit kardiovaskular," jelasnya seperti dikutip dari BBC, Selasa (16/8/2016).

Sedangkan pria-pria muda yang dirujuk ke klinik karena disfungsi ereksi justru dipastikan tidak mengidap penyakit organik. "Mereka sudah diperiksa oleh dokter masing-masing, dan semuanya baik-baik saja," imbuhnya.

Ia kemudian sampai pada kesimpulan bahwa disfungsi ereksi yang dialami pria-pria muda tersebut adalah murni akibat konsumsi konten porno dari internet. Karena mudahnya mengakses konten porno lewat internet, pria-pria muda ini menjadi kecanduan dengan tontonan tersebut.

Gregory tidak punya angka pasti terkait berapa lama durasi rata-rata tiap pria untuk menonton porno di internet. Akan tetapi Gregory menduga kebanyakan dari mereka mengaksesnya via ponsel pintar dan laptop pribadi.

Hal senada juga ditemukan Dr David B Samadi, Kepala Departemen Urologi Lenox Hill Hospital, New York City. Ia juga tak menyangka bila mudahnya mengakses pornografi di internet dapat memberikan dampak langsung terhadap kesehatan seksual seseorang.

"Secara teori, kecanduan porno memang bisa membahayakan siapapun, berapapun usianya, tetapi yang kami sering lihat justru remaja dan pria muda," tuturnya kepada Everyday Health.

Samadi lantas membandingkan kecanduan porno dengan kecanduan alkohol. Mereka yang mengonsumsi terlalu banyak alkohol, pada akhirnya mampu mentolerir minuman tersebut, dan membutuhkan lebih banyak alkohol lagi agar bisa merasakan efeknya. "Inilah mengapa pecandu porno juga membuat ekspektasi yang tinggi. Mereka butuh rangsangan lebih banyak lagi, dan ketika berhadapan dengan pasangannya langsung, mereka justru tidak bisa berbuat apa-apa," paparnya.

Disfungsi ereksi pada pria muda juga diperkirakan muncul karena mereka mengalami 'performance anxiety' atau kecemasan, semisal karena ukuran alat kelaminnya yang tidak bisa sama dengan yang ada di video.

Untuk itu, Gregory berpesan bagi mereka yang kehilangan ereksi di usia muda, baiknya segera menemui dokter untuk berkonsultasi tentang kondisi tersebut. Seperti halnya kecanduan lainnya, pengobatan yang diberikan biasanya tak jauh-jauh dari terapi yang membutuhkan waktu lama, atau setidaknya sampai kebutuhan untuk menonton konten porno benar-benar hilang.

Posting Komentar