Layanan Sex 16.57 A+ A- Print Email
Kebiasaan Membaca Buku Berkaitan dengan Kemungkinan Panjang Umur


Ompoker.com - Sebagian orang ada yang menjadikan kegiatan membaca sebagai hobinya. Terlepas dari jenis buku yang dibaca, membaca disebut berkaitan dengan kemungkinan panjang umur seseorang.

Adalah studi yang dilakukan peneliti di Yale University yang mengungkapkan bahwa orang yang gemar membaca rata-rata hidup dua tahun lebih lama daripada mereka yang tidak pernah membaca sama sekali. Untuk studinya ini, tim peneliti yang diketuai profesor epidemiologi Becca R Levy menggunakan data 3.635 orang berusia 50 tahun atau lebih.

Dikutip dari Daily Mail, selain mempelajari status kesehatan responden, peneliti juga melihat kebiasaan membaca mereka. Responden dibagi menjadi tiga kelompok yakni orang yang tidak membaca buku, membaca sampai 3,5 jam seminggu, dan membaca lebih dari 3,5 jam tiap minggu.

"Selama peneltiian lebih dari 12 tahun, diketahui responden yang membaca lebih dari 3,5 jam seminggu memiliki risiko 23 persen lebih rendah meninggal dunia. Meski membaca koran dan majalah memang terkait dengan umur panjang, tapi hubungannya tak terlalu kuat seperti membaca buku," kata Levy.

Bahkan, ketika orang hanya membaca buku setengah jam sehari saja, ia bisa merasakan manfaat kelangsungan hidup yang signifikan, dibanding mereka yang tidak membaca buku, demikian ditambahkan Levy seperti dilansir New York Times.

Dalam studi ini, kebanyakan mereka yang rajin membaca adalah responden wanita dengan tingkat pendidikan sarjana dan memiliki pendapatan tinggi. Ketika peneliti mencoba menyesuaikan data dengan memperhitungkan pekerjaan, usia, ras, status kesehatan, dan status pernikahan responden, tetap ada hubungan antara membaca dengan kemungkinan panjang umur.

Walau begitu, dalam abstrak penelitian tidak disebutkan rinci apa alasan orang yang lebih rajin membaca memiliki kemungkinan panjang umur lebih besar. Dikutip dari Independent, beberapa studi sebelumnya menunjukkan tingkat membaca bisa memengaruhi beberapa aspek kehidupan seseorang, mulai dari kesejahteraan ekonomi keluarga sampai kesehatan mental.

Studi Prison Reform Trust tahun 2008 menunjukkan bahwa 48 persen tahanan di Inggris yang memiliki tingkat kerajinan membaca di bawah level 1 menunjukkan adanya hubungan kriminalitas dan buta huruf yang dialami. Sedangkan, studi baru-baru ini menemukan anak yang punya akses membaca buku lebih mampu memperoleh pendapatan yang lebih tinggi saat mereka dewasa.

"Ini berkaitan dengan pendidikan yang diperoleh di rumah. Di mana ada perbedaan antara keluarga yang memiliki akses membaca lebih mudah dengan keluarga yang lebih sulit mendapatkan akses untuk membaca buku," kata penulis studi Guglielmo Wiber.

Posting Komentar